Jadikan tempat Anda bintang di media sosial

Menjelajahi dunia media sosial dapat terasa seperti tersesat di hutan belantara. Di mana kita harus memulai? Bagaimana cara membuat konten yang hebat? Dan bagaimana cara mengubahnya menjadi lebih banyak pemesanan? Tom Feldman dari Tye Haus di Skykomish, Washington, berbagi pendekatannya yang sukses (dan sangat manusiawi) untuk membangun pengikut di media sosial dan menjadikan rumah Anda wajib dikunjungi.

“Kisah menerima tamu kami dimulai pada tahun 2012 ketika kami membeli rumah A-frame pertama kami, Tye Haus. Kami mendandaninya, mengiklankannya di Airbnb, dan memulai akun Instagram dengan foto-foto rumah kami beserta foto-foto sinematik area sekitar tempat ini—jalur lintas alam, tempat menarik lokal, semua yang kami sukai di sini. Tak lama setelah itu, fotografer populer Alex Strohl menghubungi kami dan bertanya tentang kolaborasi. Kami menerimanya di tempat kami selama dua bulan sebagai semacam liburan kreatif dengan imbalan foto-foto yang dapat dibagikan di feed kami. Saat kami mulai memasang foto Alex, popularitas kami melesat. Ini adalah awal dari banyak kolaborasi dan kontes di masa mendatang.

“Keluarga saya dan saya sekarang mengelola tiga kabin A-frame dan kami terus menerima influencer dari seluruh dunia. Sebagai imbalan karena mereka berbagi konten yang mereka buat di feed kami, kami menyediakan tempat untuk mereka menjelajah, bertualang, dan bersantai. Ini menjadi salah satu teknik pemasaran utama kami. Tingkat keterhunian kami meroket dari 30% menjadi hampir 100% dan membuat kalender kami terisi, baik di hari kerja maupun di bulan sepi wisatawan. Pengikut online kami juga mencapai hampir 115 ribu. Ini tips kami tentang cara menempatkan rumah Anda di peta media sosial.”

“Langkah pertama untuk memasarkan rumah Anda mungkin tampak remeh, tetapi penting—yaitu memberi nama untuk tempat Anda. Cobalah mencari nama yang berbeda, berkesan, dan cerdas. Kemudian, Anda dapat menetapkan merek untuk rumah Anda dan mendaftarkan nama pengguna di Instagram.

“Berikut beberapa pertanyaan untuk membantu Anda menciptakan nama:

• Rumah seperti apa yang Anda miliki? Apakah sebuah chalet, properti di tepi pantai? Apakah ini rumah Tudor atau kamar loteng?
• Apakah ada tema tertentu? Apakah interior Anda mengikuti gaya tertentu? Apakah tempat Anda bertema bajak laut (ini benar-benar ada!)?
• Apakah ada hubungan dengan lokasi, kota, atau lingkungan tinggal Anda? Dapatkah itu dimasukkan ke dalam nama tempat Anda?
• Apakah ada sejarah tertentu? Nama yang sempurna mungkin menunggu untuk ditemukan dari masa lalu.

“Lakukan riset online dan cari tahu apa yang dilakukan tempat lainnya, serta nama apa saja yang tersedia di media sosial. Kami memberi nama kabin pertama kami sesuai salah satu sungai di dekatnya, Sungai Tye. Ejaan kata keduanya, Haus, terinspirasi oleh kota bertema Bavaria terdekat bernama Leavenworth. Kedua kata itu digabungkan menjadi Tye Haus".

“Setelah Anda mendapatkan nama dan akun media sosial, Anda dapat mengawali tampilan tempat Anda dengan foto-foto yang indah. Jangan, saya ulangi , jangan, memulainya dengan foto-foto berkualitas rendah. Foto-foto di feed Anda adalah hal pertama yang dilihat orang-orang—dan Anda ingin membuat mereka terinspirasi! Itulah yang akan menjual tempat Anda. Foto-foto Anda sebaiknya:

• Konsisten: Pertahankan tampilan dan estetika aspirasional yang seragam.
• Kualitas tinggi: Pasang gambar dan video yang tajam, jelas, berkualitas tinggi—hindari foto yang buram atau kabur.
• Akurat: Konten harus mencerminkan properti Anda dengan baik.

“Cobalah untuk memamerkan apa yang membedakan rumah Anda. Apakah interior, karakter, atau lokasinya? Temukan apa yang membuat properti Anda menarik. Ingatlah bahwa Anda tidak sekadar mengiklankan tempat Anda, namun juga berbagi pengalaman yang bisa didapatkan tamu saat berkunjung: lokasi, pemandangan, dan aktivitas di area tersebut. Jika Anda tidak pandai memotret, pertimbangkan untuk menyewa fotografer profesional sebagai awal.”

“Cara lain untuk menghasilkan konten yang cantik untuk feed Anda adalah dengan berkolaborasi dengan influencer (misalnya fotografer, blogger, dan videografer) dan menawarkan penginapan dengan harga diskon sebagai imbalan konten. Kami sarankan Anda mencari dan menghubungi fotografer, blogger, videografer, dan pembuat konten lokal di area Anda.

“Strategi ini merupakan salah satu faktor pendorong kunjungan utama ke halaman kami. Saat influencer memasang publikasi mengenai tempat Anda, pengguna baru akan melihatnya dan menemukan rumah Anda.

“Ketika menghubungi influencer untuk menjajaki penawaran, Anda harus:

• Bersikaplah profesional. Datang dengan persiapan dan pengetahuan yang memadai. Ajukan pertanyaan yang tepat yang akan membantu kelanjutan kemitraan.
• Sampaikan dengan jelas. Bisa sesederhana: 'Halo, saya suka konten yang Anda buat. Saya baru saja meluncurkan usaha Airbnb saya. Apakah Anda tertarik dengan pertukaran kreatif: menginap dan membuat foto atau tulisan tentang tempat saya sebagai imbalannya?'
• Uraikan ekspektasi Anda. Buat perjanjian bersama untuk kedua belah pihak agar jelas apa yang Anda harapkan dan apa yang akan Anda terima. Perjanjian ini harus mencakup detail seperti tanggal pengiriman, hak foto, pembuatan tag, jumlah foto/video, dan jenis file, dll.
• Atur agar menguntungkan kedua belah pihak. Anggap sebagai kolaborasi dan berusahalah untuk memastikan bahwa kemitraan tersebut bermanfaat bagi kedua belah pihak.

Tips terkait lainnya adalah jangan pernah membiarkan tempat Anda kosong. Jika Anda memiliki tanggal terbuka di menit terakhir, manfaatkan waktu kosong itu dan gunakan untuk upaya pemasaran Anda. Undang influencer lokal untuk menginap agar Anda bisa menggunakan waktu itu untuk menghasilkan konten tambahan untuk feed Anda.

Setelah Anda membangun keberadaan online dan memiliki feed yang penuh foto indah, saatnya membuat diri Anda dikenal. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara:

• Jadilah duta online lokal di area Anda. Temukan lingkaran online yang relevan dan aktif di dalamnya. Untuk Tye Haus, kami suka mengikuti media sosial bisnis lokal dan tag lokasi di sekitarnya. Contohnya, kami mengikuti resor ski terdekat dan kami mungkin menjawab pertanyaan yang diajukan orang lain, atau berkomentar dan berkata “Hei, lain kali kalau Anda berkunjung lagi ke kota ini, menginaplah di tempat kami.”
• Bermitra dengan merek lain untuk membuat lomba dan giveaway. Kami juga akan mengadakan lomba dan promosi untuk meningkatkan jumlah follower. Berpikirlah kreatif untuk menemukan kemitraan yang sesuai dengan "merek" Anda. Kami pernah bermitra dengan perusahaan selimut, seprai, dan peralatan makan untuk saling berpromosi ke audiens kami masing-masing. Kami menghubungi mereka dan berkata, "Halo, kami akan mengajak beberapa influencer untuk berbicara tentang produk Anda, apakah Anda tertarik untuk bermitra? Kami bisa menawarkan penginapan gratis." Ini juga kesempatan bagus untuk mulai membangun basis data email.
  

Berdasarkan pengalaman, orang-orang umumnya tidak suka dengan promosi diri, baik online maupun secara langsung. Jadi, sebaiknya kita harus menunjukkan sikap yang jujur setiap kali berinteraksi. Jangan sekadar memberikan komentar berisikan pesan yang sama pada postingan setiap influencer dengan tujuan hanya untuk dilihat orang—atau mengirimkan spam ke setiap akun yang Anda temui. Perbedaannya sangat tipis, orang bisa merasakan ketika Anda memaksakan penjualan. Sampaikan semua dengan jujur dan Anda akan menarik orang yang tepat.

Sebagai aturan pribadi, saya mencoba untuk tidak berlebihan menggunakan hashtag. Kami membuat tag beberapa feed terkait di foto dan hanya menyertakan 5-10 hashtag per postingan. Beberapa orang menggunakan banyak tag foto dan hashtag agar ditemukan pengguna lain, namun saya lebih suka pendekatan yang lebih halus dan organik.

Ingat bahwa proses membangun membutuhkan waktu dan tentu saja tidak terjadi dalam semalam. Saya sarankan Anda menggunakan tips ini, gunakan kreativitas Anda, dan Anda akan mendapatkan komunitas media sosial yang terus berkembang—dan tingkat keterhunian Anda akan meningkat.

Selamat menerima tamu!
Tom